Museum Kandil Kemilau Emas

Museum Kandil Kemilau Emas berlokasi di Pulau Belimbing, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. Museum yang diresmikan pada tanggal 22 Mei 1988 ini adalah sebuah rumah Adat Lima Koto Kampar yang dibangun sekitar tahun 1900 oleh almarhum Haji Hamid. Kini di dalam museum ini tersimpan berbagai koleksi barang antik yang memiliki nilai sejarah seperti tembikar, alat pertukangan, alat Pertanian, alat penangkap ikan, alat kesenian, alat pelaminan, alat perdagangan, alat pesta dan lain-lain.

Di samping alat-alat tersebut, tersimpan pula dayung perahu dagang yang terbuat dari kayu yang sangat kuat berasal dari abad ke-18, serta sebuah kompas yang terbuat dari bambu yang dibuat oleh bangsa Cina, terbukti dari angka-angka yang tertera pada kompas tersebut ditulis dalam aksara Cina. Baca lebih lanjut

Danau Zamrud

Danau Bawah dan Danau Pulau Besar yang terletak dekat di lapangan minyak zamrud, Kecamatan Siak, memiliki panorama indah yang menarik dan mengagumkan. Di sekitar danau masih ditemukan hutan yang masih asli. Kondisi danau maupun hutan di sekitar danau berstatus suaka marga satwa yang luasnya mencapai 2.500 hektar, dimana masih terdapat berbagai aneka jenis satwa dan tumbuhan langka di sini.

Sumber daya hayati yang terdapat di danau ini seperti pinang merah, ikan arwana dan ikan balido yang termasuk dilindungi. Baca lebih lanjut

Cagar Alam Bukit Tapan

Cagar Alam Bukit Tapan, sebagai tempat tumbuh sebagian besar pinus merkusii strain Kerinci berada di Kabupaten Kerinci di dekat perbatasan dengan Sumatera Barat, termasuk kawasan konservasi Taman Nasional Kerinci Seblat dengan luas 65.000 hektar. Kawasan ini berada di punggung gugusan Pegunungan Bukit Barisan dengan bukit dan lereng curam pada ketinggian 600-1.600 meter di atas permukaan laut.

Bukit Tapan merupakan habitat endemik kayu pinus strain Kerinci. Getah kayu pinus merupakan bahan baku untuk membuat batik sedangkan kayunya banyak yang diekspor ke pasaran Eropa. Baca lebih lanjut

Masjid Lawang Kidul

masjid lawang kidulMasjid Lawang Kidul adalah salah satu masjid tua di Kota Palembang, masjid ini terletak di tepi Sungai Musi di semacam tanjung yang terbentuk oleh pertemuannya dengan muara Sungai Lawangkidul, di kawasan Kelurahan Lawangkidul, Kecamatan Ilir Timur II. Rumah ibadah ini dibangun dan diwakafkan ulama Palembang kharismatik, Ki. Mgs. H. Abdul Hamid bin Mgs. H. Mahmud alias K. Anang pada tahun 1310 H (1890 M).

Masjid Lawang Kidul hingga kini masih menampakkan kekukuhan dan kemegahan perkembangan Islam di kota ini. Hingga sekarang, masjid yang bangunan induknya memiliki luas lantai lebih kurang 20 X 20 meter itu, sebagian besar masih asli. Namun, terdapat bangunan tambahan sehingga luasnya saat ini menjadi 40 X 41 meter. Pemugaran dilaksanakan pada tahun 1983-1987 lalu. Meskipun sebagian besar materialnya asli, ada beberapa bagian yang terpaksa diganti. Baca lebih lanjut

Taman Hutan Wisata Punti Kayu

Hutan Wisata Punti Kayu dapat dijangkau dengan kendaraan umum, letaknya sekitar 7 km dari pusat kota dengan luas 50 ha. Sejak tahun 1998 Hutan Wisata Punti Kayu telah ditetapkan sebagai hutan lindung. Sebelumnya, tahun 1986, berdasarkan hasil kesepakatan antara Provinsi Sumatera Selatan dan Departemen Kehutanan, Hutan Wisata Punti Kayu ditetapkan menjadi Hutan Wisata dengan menambah beberapa sarana wisata.

hutan wisata punti kayuTaman Hutan Wisata Punti Kayu dibagi atas 4 wilayah yaitu:

1. Wilayah taman rekreasi yang mempunyai fasilitas:

♥ Kolam Renang

Shelter

♥ Pos Keamanan dan Pos Informasi

♥ Kebun Binatang

♥ Sarana Olah Raga

♥ Ruang Serba Guna

2. Wilayah Hutan Lindung

3. Wilayah Perkemahan

4. Wilayah Danau dan Rawa Baca lebih lanjut